Jenis lender menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam, yakni bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat. Bank sentral adalah lembaga keuangan berwenang atas pengelolaan kebijakan moneter suatu negara sehingga stabilitas keuangan mampu terjaga.
Selama abad ke-twenty, perkembangan di bidang telekomunikasi dan komputasi menyebabkan perubahan besar pada pola kegiatan financial institution dan menjadikan bank-bank meningkat secara ukuran, jumlah dan penyebaran geografis. Krisis keuangan 2007-2008 menyebabkan banyak kegagalan bank, termasuk beberapa lender terbesar di dunia, dan memicu banyak perdebatan tentang peraturan bank.
Industri ini menjadi lebih kompetitif karena diregulasi peraturan. Saat ini, lender memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Jumlah lembaga keuangan yang lemah akan meningkat menjadi 153 dan menyumbang lebih dari sepertiga total aset financial institution worldwide. Ini tidak termasuk Tiongkok, karena ada lebih banyak bank lemah di negara maju daripada di pasar negara berkembang.
Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh lender yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
Salah satu contoh kantor cabang Financial institution BNI yang berlokasi di Gunungsitoli, Sumatera Utara Kedudukan kantor financial institution di sebuah negara dibagi menjadi empat kategori kantor, yaitu kantor pusat, kantor wilayah, kantor cabang penuh, kantor cabang pembantu, dan kantor kas.
Bank Indonesia selain sebagai bank sentral juga menjadi Lender of the final vacation resort. Lender of the final vacation resort adalah fasilitas likuiditas yang diberikan kepada suatu lembaga keuangan sebagai respon terhadap gejolak yang bisa menimbulkan peningkatan permintaan yang melonjak.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan lender umum yang menciptakan giral.
Namun, jika dilanda stagflasi parah – inflasi tinggi dengan kontraksi ekonomi world two% – ditambah dengan suku bunga lender sentral yang lebih tinggi, maka kerugian kelompok lender bank tersebut akan jauh lebih besar.
Di period kehidupan ekonomi modern day, lembaga perbankan memiliki peran yang sangat penting. Lembaga perbankan di Indonesia memiliki peran yang krusial dalam sistem keuangan nasional.
Sebagai lender sentral, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk menyalurkan kredit likuiditas, pengatur uang yang beredar, serta menjaga inflasi. Kewenangan yang diberikan ini dianggap rentan sebab dapat diintervensi oleh siapapun bahkan oleh pemerintah sendiri.
Lembaga keuangan menjadi agen yang dipercaya. Dasar dari kegiatan-kegiatan lender adalah sebuah kepercayaan. Jika masyarakat ingin menitipkan dananya kepada financial institution tentunya harus dilandasi dengan kepercayaan.
Rahasia Financial institution telah diatur dalam Undang-Undang Perbankan, meskipun demikian hal tersebut bukan mutlak harus dirahasiakan. Pihak bank bisa memberi knowledge nasabah jika berkaitan dengan tidakan mendesak seperti halnya kriminalisme. Kewajiban untuk memegang teguh kerahasiaan lender tidak berlaku atau dikecualikan dalam hal yang salah satunya pengecualiannya yaitu terhadap kepentingan peradilan dalam perkara pidana yang diatur didalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor ten tahun 1998 tentang Perbankan tetapi dengan syarat atas permintaan polisi dalam tahap penyelidikan, jaksa dalam tahap penuntutan, atau hakim dalam tahap pemeriksaan di muka pengadilan, kerahasiaan bank dapat dikecualikan.[37]
Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut: